Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘bbm’

Kembali lagi dengan pelajaran dan pengalaman yang gua dapat dari terjun langsung ke dunia bisnis online, khususnya reseller baju dropship.

Kali ini gua mau ngebandingin jualan via Tokopedia VS via BBM.

Keduanya sama-sama online, sama-sama bisa untuk jualan dropship, and now I can safely say, sama-sama punya market yang luas. Mungkin ada yang bakal argue bahwa mereka gak apple to apple. Tapi dua ini, at least buat gua, adalah dua metode teratas dalam jualan dropship. Mungkin di lain kesempatan gua bakal compare-compare lagi metode-metode yang lain 🙂

Anyway, here goes:


Pro’s BBM:

  1. Proses copy gambar dan share ke group (baca: market) sangat mudah dan cepat. Kalau sumber gambar sama-sama dari BBM, tidak perlu crop / resize. Kualitas gambar sama dengan source.
  2. Deskripsi produk di BBM group, singkat,  padat, dan singkat. Hehe… Jadi gak perlu repot-repot ngetik panjang-panajng untuk jelasin suatu produk.
  3. Proses update stock bisa dilakukan dalam waktu cepat, karena kita akan terima notifikasi jika supplier kita update gambar. Dengan seketika, kita bisa langsung share gambar tersebut di group kita juga.
  4. Market sudah lumayan established (banyak).

Con’s BBM:

  1. Kadang gambar di group suka hilang. Ini teknis banget, dan mostly there’s nothing you can do about it…
  2. Deskripsi produk yang sedikit, membuat calon pembeli jadi harus banyak bertanya, dan kita harus cepat menjawab. Ini yang gua nilai sebagai effort jualan yang sangat besar.
  3. Banyak contact = kemungkinan dapet broadcast message yang gak penting juga tinggi. Mulai dari message2 iklan jualan, sampe message2 untuk invite orang, dan message2 lain yang gak ada hubungannya dengan peningkatan jualan kita.
  4. Banyak contact = kemungkinan di add oleh orang yang gak niat beli / jualan / bisnis alias cuma alay doang juga tinggi. Orang tipe ini ngeselin karena kadang cuma nge-message nanyain kabar (padahal gak kenal juga), dan dengan tulisan-tulisan yang ajaib pula (semacam: aph kbrx ea).
  5. Walau per-bisnis-an lewat BBM ini sudah lebih dulu nge-tred daripada Tokopedia, tapi kadang pembeli-pembelinya belum tentu lebih mature. Dalam artian, masih suka minta harga diskon, atau minta bayar belakangan, dan lain-lain. Dan ini, RESE BANGET.
  6. Order bisa berubah-ubah prior to paying. Jadi sampai barang akan di pack, masih banyak kemungkinan perubahan order….
  7.  Salah satu kekurangan utama jualan lewat BBM adalah ketiadaan rekening escrow. Jadi uang pembeli ditransfer langsung ke penjual. Di sisi pembeli, ini bikin deg-deg-an karena kita transfer duluan sementara barang belum dikirim. Di sisi penjual, ini bikin kesel, soalnya pembeli jadi 100x lebih cerewet nanyain nomor resi. Gua udah dua kali ngalamin si pembeli nya bisa 5x sehari nanyain kapan barangnya sampe. It’s so stressful dan kadang-kadang gak worth it dengan margin keuntungan yang biasanya emang kecil.

Pro’s Tokopedia:

  1. Free, gak perlu modal BB dulu. Bisa dikerjain di sela-sela waktu lenggang kerja.
  2. Sudah ada app nya, yang memungkinkan update, promo, dan menjawab request pembeli secara real time, kapanpun dan dimanapun
  3. Management toko mudah dimengerti, tampilan simple
  4. Ada fitur “Promo” atau “Dink it”, di mana kita bisa mempromosikan barang kita ke halaman paling depan dari search sesuai kategori barang. Durasi promo ini 1 jam untuk setiap barang per toko. Tinggal kita nya aja yang harus rajin klik button Promo nya itu setiap jam, barang kita akan lebih sering muncul di hasil search. Kalau di Kaskus, ini yang disebut dengan : “sundul gaaan..” Fitur ini juga sangat  membantu bagi toko baru yang belum punya pelanggan. Hal ini sangat membantu looh, kalau kita punya website pribadi dan kita promoin link nya kemana-mana, belum tentu hasilnya sama dengan kita sering-sering “Promo” in barang kita di marketplace Tokopedia. IMHO sih itu… 🙂
  5.  Ada fitur Review. Ini sebenarnya bisa jadi dua sisi mata koin sih, kalau lo jualan dan service nya bagus, ya ini bisa jadi free marketing buat ningkatin trust dan penjualan. Tapi kalau barang dan service lo mengecewakan ya, everyone can know that.
  6. Ada profile toko, dimana halaman ini menampilkan performansi toko. Berapa banyak produk yang berhasil dijual, berapa bintang dan Likes yang dia dapat, dan lain-lain. Again, ini bisa meningkatkan trust dan penjualan kalau nilainya bagus.
  7. Ada etalase. Jadi pengaturan barang yang lo jual lebih rapi. Ini berguna banget kalau jualan lo gak cuma satu jenis doang. Pembeli bisa loncat navigasi dari etalase satu ke etalase yang lain dengan mudah.
  8. Fitur utama Tokopedia menurut gua adalah: rekening escrow. Buat orang yang pemula banget dalam hal beli-beli online, mungkin ini dianggap ribet. Karena mau beli-beli aja harus register dulu, input alamat lengkap lah, harus ada kode pos lah, dll. Mungkin hal ini beda banget dengan pengalaman beli di..katakanlah olx. Tapi sebenarnya ini adalah pelindung bagi penjual dan pembeli. Si pembeli tidak langsung transfer ke penjual, tapi ke Tokopedia. Dan si penjual baru akan menerima uangnya dari Tokopedia setelah dia input resi pengiriman dan barang berhasil di terima oleh pembeli. Nice, right?
  9. Order yang masuk ke inbox penjual, sudah pasti merupakan order yang fix, karena tidak dapat berubah-ubah lagi oleh si pembeli. Dan order ini sudah lengkap isinya, baik dari barang yang dibeli, jumlah, warna, size, ongkir, sampai detil alamat pengiriman dan kurir yang ingin digunakan, sudah lengkap semua. Penjual tinggal langsung proses tanpa harus bulak-balik komunikasi dengan pembeli. Dari sisi penjual, ini membantu banget, it really takes the stress off.
  10. Mantau penjualan juga sangat mudah, karena ada detil history transaksi, dan juga jumlah rupiah hasil penjualan kita. Dan kalau gua, uang hasil penjualan gua biarkan ada di Tokopedia. Karena itu adalah semacam tabungan buat gua, hanya ditarik kalau dalam keadaan butuh saja. Kalau uang hasil jualan langsung transfer ke rekening gua, malah gak jelas bekasnya apa 🙂

Con’s Tokopedia:

  1. Proses upload gambar harus sabar, karena gak semudah BBM.
  2. Deskripsi barang pun harus sejelas mungkin, untuk meminimalisir pertanyaan dari pembeli. Walaupun ada fitur Diskusi juga sih kalau mau tanya-tanya.
  3. Walau sudah jualan di Tokopedia, dan harga sudah fix, namun tidak menutup kemungkinan pembeli menghubungi langsung penjual untuk minta harga diskonan (sigh…. ini tetep ada aja sih… tapi gak at least gak banyak lah….)

Naaaah,….. itu dulu sih dari gua.

Personally gua lebih seneng jualan via Tokopedia, dan memang selama ini omset terbanyak gua dari Tokopedia dibanding media-media lain (gua udah nyoba IG, BBM, dan beberapa online marketplace lain). Menurut pengalaman gua, media ini menghasilkan lebih banyak, dan dengan effort yang lebih sedikit 🙂

Happy Selling!! 🙂

Dress Big Size

Read Full Post »